Kata surga dalam Alquran disebut dengan term jannah. Term jannah dalam Alquran, ada dalam bentuk mufrad, ada juga dalam bentuk tasnivah, serta dalam bentuk jamak, yang menurut Mu’jam al-Mufahras li Alfãz aI-Qur’an term-term tersebut beserta derivasinya terungkap sebanyak 146 kali di dalam Alquran. Istilah al-Jannah yang dikemukakan Alquran dalam pengertian kebun, adalah taman yang sejuk, diwarnai dengan segala kemegahan yang dinaungi berbagai tumbuhan rindang, dan terlindungi badai.
Jannah berasal dari kata janana yang berarti “tertutup”, yaitu tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia (Zuhaili, al-Maushu’ah al-Qur’aniyah al-Muyassarah). Dalam Mu’jam al-Wasith dijelaskan makna kata jannah sebagai kebun.
Misalnya, kata janin diartikan dengan “bayi yang masih berada di dalam kandungan ibunya”. Diartikan demikian karena bayi tersebut masih tertutup oleh perut ibunya. Kemudian, salah satu makhluk halus ciptaan Tuhan disebut jin karena hakikat dan wujudnya tidak dapat diketahui oleh indra manusia.
Seorang yang gila disebut majnun karena akalnya tertutup. Kebun yang dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan sehingga menutupi pandangan manusia dinamai jannah; kata ini diartikan juga dengan “surga” karena hakikat surga tertutup dari pengetahuan indra dan akal manusia.
Menurut Muhammad Fuad Al-Baqi di dalam Mu’jam Al-Mufahras Li Alfādzil Al-Qur’an Al-Karim, Kata jannah dalam Al-Qur’an terkutip sebanyak 144 kali; dalam bentuk tunggal atau mufrad 68 kali, dalam bentuk mutsanna 07 kali dan dalam bentuk jamak 69 kali. Sementara itu, di kitab Mu’jam Mufradat Alfādz Al-Qur’an karya Raghib Al-Ishfahānī menyebutkan bahwa kata jannah berasal dari kata janna yang bermakna satru as-syai ‘an al-hassah (sesuatu yang tertutup dari panca indera manusia). Dari kata tersebut terbentuklah berbagai macam kontektualisasi perluasan makna, di antaranya:
Makna Relasional
Di dalam penjelasan awal telah dijelaskan akar kata Jannah serta derivasi katanya serta maknanya secara lughawiyyah menurut beberapa mu’jam (kamus bahasa Arab).dalam relasinya dengan ayat-ayat al-Qur’an kata Jannah dapat dimaknai dengan beberapa makna, kurang lebih 9 makna diantaranya :
1-Surga (Q.S al-Nisa: 124) Kata جَنَّة bentuk tungggal, sedangkan jamaknya جَنَّات bermakna surga. Al-Ishfahānī mempunyai alasan tersendiri kenapa surga bisa disebut dengan istilah jannah, yaitu; pertama, karena serupa dengan kebun di bumi, walaupun antara keduanya memiliki perbedaan. Kedua, karena nikmat-nikmat di dalamnya oleh Allah ditutup dari penglihatan manusia.
2-Kebun (Q.S Saba’: 15; 16, Q.S Al-Kahfi 39) Kata جَنَّة yang bermakna kebun dengan pepohonan lebat yang dapat menutupi tanah. Kata ini oleh orang Arab sering digunakan untuk menyebut kurma. Biasanya, mereka juga menggunakannya untuk menyebut kebun yang di dalamnya terdapat kurma dan pohon lainnya,
3-Gelap (Q.S al-An’am: 76) Kata جَنَّ apabila diidhafahkan dengan kata اللَّيْلُ maknanya menjadi ‘gelap
4-Janin (Q.S al-Najm: 32) Kata أَجِنَّة bentuk jamak dari kata جَنِيْن yang bermakna janin dalam kandungan ibunya
5-Perisai (Q.S al-Mujadalah: 16) Kata جُنَّة yang bermakna sesuatu yang menutupi atau melindungi badan; perisai,
6-Kata جَنَان yang bermakna hati yang tersembunyi di dalam dada
7-Gila (Q.S al-Syu’ara: 27, Q.S al-Hijr: 6,Q.S. Ad-dukhan 14) Kata جُنُوْن yang bermakna hilang akal atau gila
8-Jin (Q.S. Al-jin 1) Kata جِنَّة bentuk jamak dari الجِنّ yang bermakna jin, salah satu makhluk gaib yang tidak wujudnya tidak bisa dilihat oleh panca indra
9-Sukses
1-Surga (Q.S al-Nisa: 124) Kata جَنَّة bentuk tungggal, sedangkan jamaknya جَنَّات bermakna surga. Al-Ishfahānī mempunyai alasan tersendiri kenapa surga bisa disebut dengan istilah jannah, yaitu; pertama, karena serupa dengan kebun di bumi, walaupun antara keduanya memiliki perbedaan. Kedua, karena nikmat-nikmat di dalamnya oleh Allah ditutup dari penglihatan manusia.
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ نَقِيْرًا
Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.
2-Kebun (Q.S Saba’: 15; 16, Q.S Al-Kahfi 39) Kata جَنَّة yang bermakna kebun dengan pepohonan lebat yang dapat menutupi tanah. Kata ini oleh orang Arab sering digunakan untuk menyebut kurma. Biasanya, mereka juga menggunakannya untuk menyebut kebun yang di dalamnya terdapat kurma dan pohon lainnya,
لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ
Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”
فَاَعْرَضُوْا فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنٰهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ اُكُلٍ خَمْطٍ وَّاَثْلٍ وَّشَيْءٍ مِّنْ سِدْرٍ قَلِيْلٍ
Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr.
Q.S Al-Kahfi 39
وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ
Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ”Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.
3-Gelap (Q.S al-An’am: 76)
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَاٰ كَوْكَبًا ۗقَالَ هٰذَا رَبِّيْۚ فَلَمَّآ اَفَلَ قَالَ لَآ اُحِبُّ الْاٰفِلِيْنَ
Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”
4-Janin (Q.S al-Najm: 32)
اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ
Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.
5-Perisai (Q.S al-Mujadalah: 16)
اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan.
6-Kata جَنَان yang bermakna hati yang tersembunyi di dalam dada
7-Gila (Q.S al-Syu’ara: 27, Q.S al-Hijr: 6,Q.S. Ad-dukhan 14) Kata جُنُوْن yang bermakna hilang akal atau gila
قَالَ اِنَّ رَسُوْلَكُمُ الَّذِيْٓ اُرْسِلَ اِلَيْكُمْ لَمَجْنُوْنٌ
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”
Q.S al-Hijr: 6)
وَقَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْ نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ اِنَّكَ لَمَجْنُوْنٌ ۗ
Dan mereka berkata, “Wahai orang yang kepadanya diturunkan Al-Qur'an, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang gila.
Q.S. Ad-dukhan 14
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ
kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang gila.”
8-Kata جِنَّة bentuk jamak dari الجِنّ yang bermakna jin, salah satu makhluk gaib yang tidak wujudnya tidak bisa dilihat oleh panca indra
Q.S. Al-jin 1
قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ
Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an),
9-Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar