kata rabb رَبُّ (maknanya berkaitan dengan kepengasuhan dan kemudian berkembang menjadi “memiliki”, “memperbaiki”, “mendidik”, juga “Tuhan”
Kata rabb رَبُّ (yang terdapat di dalam Al-Quran kebanyakan menggambarkan sifat-sifat Tuhan yang dapat menyentuh makhluk-makhluk- Nya (sifat-sifat fi‘l-Nya). Dia rabbun رَبُّ ,(artinya Dia yang mendidik dan memelihara. Pendidikan dan pemeliharaan yang dimaksud antara lain menganugerahkan rezeki, mencurahkan rahmat, mengampuni dosa, namun juga sekaligus menyiksa dalam rangka memelihara dan mendidik. Misalnya, firman Allah pada Surat Al-Mu’minun (23): 76 tentang orang-orang durhaka yang disiksa karena tidak tunduk kepada Allah,
وَلَقَدْ اَخَذْنٰهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوْا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُوْنَ
Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mau tunduk kepada Tuhannya, dan (juga) tidak merendahkan diri.
juga pada S. Ghafir (40): 6 tentang kaum Nuh yang mendustakan Rasul.
وَكَذٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ النَّارِۘ
Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan Tuhanmu terhadap orang-orang kafir, (yaitu) sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka.
Sebaliknya, orang-orang yang beriman, beramal saleh, melakukan sholat, dan menunaikan pembayaran zakat, Allah menjanjikan pahala buat mereka (S. Al-Baqarah [2]: 277).
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Adapun kata rabb رَبُّ (yang dikaitkan dengan al-‘alamin (الْعٰلَمِيْنَۙ ) terdapat 42 kali pengulangan.9 Al-‘alamin (الْعٰلَمِيْنَۙ ) di dalam bentuk jamak berarti terdapat banyak alam. Kita tidak dapat memastikan berapa banyaknya alam itu. Hanya beberapa nama alam yang sudah diketahui seperti alam manusia, alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang, alam dunia, dan alam akhirat. Sementara itu, masih ada alam-alam lain yang tidak atau belum terjangkau oleh manusia (S. An-Nahl [16]: 8).
وَّالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.
Kata رَبُّكَ an رَبِّكَۖ di dalam Al-Quran disebut 242 kali. رَبُّكَ an رَبِّكَۖternyata menyangkut bermacam-macam hal.
1) Masalah rezeki S. Al-Isra’ [17]: 30
اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا ࣖ
Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
S. Al-Mu’minun [23]: 72
اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ ۖوَّهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Atau engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka? Sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik.
2) Penciptaan manusia (S. Maryam [19]: 9
قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا
(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
S. Al-Hijr [15]: 28
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
3) Curahan rahmat (S. Al-An‘am [6]: 133
وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ ۗاِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْۢ بَعْدِكُمْ مَّا يَشَاۤءُ كَمَآ اَنْشَاَكُمْ مِّنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ اٰخَرِيْنَ
Dan Tuhanmu Mahakaya, penuh rahmat. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.
4) keutamaan/kelebihan manusia (S. An-Naml [27]: 73
وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُوْنَ
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki karunia (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).
S. Ad-Dukhan [44]: 57
فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكَۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
itu merupakan karunia dari Tuhanmu. Demikian itulah kemenangan yang agung.
5) Ampunan (S. Al-A‘raf [7]: 153
وَالَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِهَا وَاٰمَنُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat dan beriman, niscaya setelah itu Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.
6) Allah pemberi hikmah (S. Al-Isra’ [17]: 39
ذٰلِكَ مِمَّآ اَوْحٰٓى اِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِۗ وَلَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتُلْقٰى فِيْ جَهَنَّمَ مَلُوْمًا مَّدْحُوْرًا
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah).
7) Pengutusan Rasul (S. Thaha [20]: 47
فَأْتِيٰهُ فَقُوْلَآ اِنَّا رَسُوْلَا رَبِّكَ فَاَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ وَلَا تُعَذِّبْهُمْۗ قَدْ جِئْنٰكَ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ ۗوَالسَّلٰمُ عَلٰى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدٰى
Maka pergilah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dan katakanlah, “Sungguh, kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.
Kata arbâb ( ٌاَرْبَابًا (adalah bentuk jamak dari rabb ( رَبُّ.(Kata arbâb (اَرْبَابًا ) di dalam Al-Quran disebut 4 kali dan kata rabb ( ّرَبُّ (disebut 969 kali yang tersebar di dalam berbagai surat dan ayat, meskipun tidak seluruhnya disandarkan kepada Allah swt. seperti terdapat dalam surah Yusuf (12):42
وَقَالَ لِلَّذِيْ ظَنَّ اَنَّهٗ نَاجٍ مِّنْهُمَا اذْكُرْنِيْ عِنْدَ رَبِّكَۖ فَاَنْسٰىهُ الشَّيْطٰنُ ذِكْرَ رَبِّهٖ فَلَبِثَ فِى السِّجْنِ بِضْعَ سِنِيْنَ ࣖ
Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Kata arbab ٌاَرْبَابًا yang disebut 4 kali di dalam Al-Quran menyangkut beberapa hal, yaitu: 1) Seruan kepada ahli kitab agar menyembah Allah dan tidak menyekutukan dengan tuhan-tuhan selain-Nya (S. Ali ‘Imran [3[: 64); 2) Orang-orang musyrik yang mengangkat rahib-rahib sebagai Tuhan dan mempertuhankan Al-Masih, putra Maryam (S. At-Taubah [9]: 31); 3) Penegasan bahwa Nabi tidak akan menyuruh manusia mengangkat malaikat- malaikat dan nabi-nabi menjadi Tuhan (S. Ali ‘Imran [3]: 80), dan 4) pernyataan Nabi Yusuf a.s. kepada temannya tentang mana yang lebih baik tuhan yang bermacam-macam atau Tuhan Yang Mahaesa lagi Perkasa? (S. Yusuf [12]: 39). Dengan demikian, kata arbab ( اَرْبَابًا) digunakan untuk kepercayaan orang-orang musyrik yang mempercayai manusia, nabi, malaikat, dan rahib-rahib sebagai Tuhan.
file:///C:/Users/MTCellular/Downloads/1735-Article%20Text-3475-1-10-20170103.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar