Rabu, 30 Oktober 2024

Bab Taubat

 Riyadhus Shalihin Syaik Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syarof ( Syaikh Nawawi)

باب التوبة قَالَ العلماءُ: التَّوْبَةُ وَاجبَةٌ مِنْ كُلِّ ذَنْب، فإنْ كَانتِ المَعْصِيَةُ بَيْنَ العَبْدِ وبَيْنَ اللهِ تَعَالَى لاَ تَتَعلَّقُ بحقّ آدَمِيٍّ فَلَهَا ثَلاثَةُ شُرُوط :أحَدُها: أنْ يُقلِعَ عَنِ المَعصِيَة. والثَّانِي : أَنْ يَنْدَمَ عَلَى فِعْلِهَا. والثَّالثُ: أنْ يَعْزِمَ أَنْ لا يعُودَ إِلَيْهَا أَبَداً. فَإِنْ فُقِدَ أَحَدُ الثَّلاثَةِ لَمْ تَصِحَّ تَوبَتُهُ قَالَ الله تَعَالَى: {وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [النور:31].... وعن أبي هريرةَ رضي الله عنه، قَالَ: سمعْتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم، يقول : (والله إنِّي لأَسْتَغْفِرُ الله وأَتُوبُ إِلَيْه في اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً) رواه البخاري
Para alim-ulama berkata: “Melakukan tobat itu hukumnya wajib dari segala macam dosa. Apabila maksiat itu terjadi antara seorang hamba dan Allah saja, maksudnya tidak ada hubungannya dengan orang lain, maka untuk bertobat harus melengkapi tiga syarat: 
Pertama, menghentikan secara langsung kemaksiatan yang sedang dilakukan. Kedua, menyesal karena telah melakukan kemaksiatan. Ketiga, berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat selamanya. Jikalau salah satu dari tiga syarat tersebut di atas itu tidak ada, maka tidak sah tobatnya...
Allah Ta'ala berfirman: “Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mukmin, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan.” (an-Nur: 31).
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya saya itu memohon ampunan Allah serta bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Al-Bukhari).”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar