Minggu, 31 Maret 2024

ADZAB KUBUR

ASSAJDAH 17-22

 فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan

اَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًاۗ لَا يَسْتَوٗنَ

Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama

اَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ جَنّٰتُ الْمَأْوٰىۖ نُزُلًا ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan

وَاَمَّا الَّذِيْنَ فَسَقُوْا فَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَآ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ

Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab neraka yang dahulu kamu dustakan

وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ ثُمَّ اَعْرَضَ عَنْهَا ۗاِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِيْنَ مُنْتَقِمُوْنَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa

 ATTAUBAH  101

وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ مُنٰفِقُوْنَ ۗوَمِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ مَرَدُوْا عَلَى النِّفَاقِۗ لَا تَعْلَمُهُمْۗ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْۗ سَنُعَذِّبُهُمْ مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّوْنَ اِلٰى عَذَابٍ عَظِيْمٍ ۚ

Dan di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu, ada orang-orang munafik. Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar

ALQOLAM 33

كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

Seperti itulah azab (di dunia). Dan sungguh, azab akhirat lebih besar se-kiranya mereka mengetahui

Sabtu, 30 Maret 2024

RUKYAH

 اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.

اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu

وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ

Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!



Sabtu, 16 Maret 2024

MUSTHOLAHUL HADITS

 Kitab Syarah Mandhumatul Baiquniyyah


بسم الله الرحمن الرحيم

١ – أَبْدَأُ بِالْحَمْدِ مُصَلِّياً عَلَى … مُحَمَّدٍ خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلَا

Aku memulai dengan memuji Allâh dan bershalawat kepada Muhammad Nabi terbaik yang diutus

٢ – وَذِي مِنَ اقْسَامِ الحَدِيثِ عِدَّهْ … وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّهْ

Inilah pembagian hadits yang banyak dan setiap bagian datang dengan ciri khasnya

1-Hadits Sahih

٣ – أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهْوَ مَا اتَّصَلْ … إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُذَّ أَوْ يُعَلْ

Yang pertama hadits shahih yaitu yang sanadnya bersambung tanpa adanya syadz dan ‘illat

٤ – يَرْوِيهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِهِ … مُعْتَمَدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِهِ

Yang diriwayatkan dari perawi adil dan dhabit dari yang semisalnya yang diakui kedhabitan dan penukilannya

2-Hadits Hasan

٥ – وَالْحَسَنُ الْمَعْرُوفُ طُرْقاً وَغَدَتْ … رِجَالُهُ لاَ كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ

Hadits hasan jalan periwayatannya terkenal tetapi para perawinya tidak seperti hadits shahih

3-Hadits Daif

٦ – وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الْحُسْنِ قَصُرْ … فَهْوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كَثُرْ

Setiap hadits yang lebih rendah derajatnya dari hadits hasan disebut hadits dha’if dan ia banyak macamnya

4-Hadits Marfu' dan Maqtu'

٧ – وَمَا أُضِيفَ لِلنَّبِي الْمَرْفُوعُ … وَمَا لِتَابِعٍ هُوَ الْمَقْطُوعُ

Apa yang disandarkan ke Nabi adalah hadits marfu’ dan apa yang disandarkan ke tabi’in adalah hadits maqthu’

5-Hadits Musnad

٨ – وَالْمُسْنَدُ المُتَّصِلُ الإِسْنَادِ مِنْ … رَاوِيهِ حَتَّى المُصْطَفَى وَلَمْ يَبِنْ

Hadits musnad adalah yang sanadnya bersambung dari para perawi hingga al-Musthafa tanpa terputus

6-Hadits Muttasil

٩ – وَمَا بِسَمْعِ كُلِّ رَاوٍ يَتَّصِلْ … إسْنَادُهُ لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِلْ

Hadits yang didengar semua perawi dan bersambung sanadnya hingga al-Musthafa adalah hadits muttashil

7-Hadits Musalsal

١٠ – مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى … مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أَنْبَانِي الْفَتَى

Katakanlah, hadits musalsal adalah yang mengandung sifat tertentu seperti: Demi Allâh seorang pemuda mengabarkan kepadaku

١١ – كَذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ قَائِمَا … أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا

Begitu pula: sungguh dia mengabarkan kepadaku sambil berdiri, atau setelah mengabarkan kepadaku ia tersenyum

8-Hadits Aziz

١٢ – عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَيْنِ أوْ ثَلاَثَهْ … مَشْهُورُ مَرْوِي فَوْقَ مَا ثَلَاثَهْ

Hadits ‘aziz adalah yang perawinya dua atau tiga, dan hadits masyhur perawinya lebih dari tiga

9-Hadits Muan'an

١٣ – مُعَنْعَنٌ كَعَن سَعِيدٍ عَنْ كَرَمْ … وَمُبْهَمٌ مَا فِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمْ

Hadits mu’an’an contohnya: dari Sa’id dari Karam, dan hadits mubham adalah jika ada perawi yang tidak disebutkan namanya

١٤ – وَكُلُّ مَا قَلَّتْ رِجَالُهُ عَلاَ … وَضِدُّهُ ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَزَلاَ

Setiap hadits yang perawinya sedikit disebut hadits ‘ali, dan kebalikannya adalah hadits nazil

10-Hadits Mauquf

١٥ – ومَا أَضَفْتَهُ إِلَى الأَصْحَابِ مِنْ … قَوْلٍ وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكِنْ

Apa yang disandarkan kepada para shahabat baik ucapan maupun perbuatan adalah hadits mauquf, mengertilah

11-Hadits Mursal dan Gharib

١٦ – وَمُرْسَلٌ مِنْهُ الصَّحَابِيُّ سَقَطْ … وَقُلْ غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ

Hadits mursal adalah bila perawi shahabat gugur, dan katakanlah hadits gharib itu bila perawinya hanya satu

12-Hadits Munqati'

١٧ – وَكُلُّ مَا لَمْ يَتَّصِلْ بِحَالِ … إسْنَادُهُ مُنْقَطِعُ الأَوْصَالِ

Setiap hadits yang keadaan sanadnya tidak bersambung disebut hadits munqathi

١٨ – والُمعْضَلُ السَّاقِطُ مِنهُ اثْنَانِ … وَمَا أَتَى مُدَلَّساً نَوعَانِ

Hadits mu’dhal adalah bila perawi yang gugur dua, dan hadits mudallas ada dua macam

١٩ – اَلْأَوَّلُ: الْاَسْقَاطُ لِلشَّيْخِ وَأَنْ … يَنْقُلَ عَمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ

Pertama: gurunya gugur dengan penukilan di atasnya memakai (عَنْ) dan (أَنْ)

٢٠ – وَالثَّانِ: لاَ يُسْقِطُهُ لَكِنْ يَصِفْ … أَوْصَافَهُ بِمَا بِهِ لاَ يَنْعَرِفْ

Kedua: gurunya tidak gugur tetapi menyifatinya dengan sifat yang tidak dikenal

13-Hadits Syadz dan Maqlub

٢١ – وَمَا يُخَالِفْ ثِقَةٌ بِهِ الْمَلَا … فَالشَّاذُّ وَالَمقْلُوبُ قِسْمَانِ تَلَا

Hadits tsiqah yang menyelisihi jamaah disebut hadits syadz, dan hadits maqlub ada dua macam, bacalah

٢٢ – إبْدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسْمُ … وَقَلْبُ إسْنَادٍ لِمَتْنٍ قِسْمُ

Pertama: mengganti perawi dengan perawi lain dan kedua: membalik sanad-matan

14-Hadits Fard

٢٣ – وَالفَرْدُ مَا قَيَّدْتَهُ بِثِقَةِ … أَوْ جَمْعٍ أوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَةِ

Hadits fard adalah yang periwayatannya diikat dengan satu perawi tsiqah, banyak, atau terbatas

15-Hadits Muallal

٢٤ – وَمَا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ أَوْ خَفَا … مُعَلَّلٌ عِنْدَهُمُ قَدْ عُرِفَا

Hadits yang cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allal menurut pengertian ahli hadits

16-Hadits Mudthorib

٢٥ – وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنِ … مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ الْفَنِّ

Hadits yang sanad atau matannya berbeda disebut hadits mudhtharib menurut ahli hadits

17-Hadits Mudroj

٢٦ – وَالُمدْرَجَاتُ فِي الْحَدِيثِ مَا أَتَتْ … مِنْ بَعْضِ أَلْفَاظِ الرُّوَاةِ اتَّصَلَتْ

Hadits mudraj adalah hadits yang tercampuri sebagian lafazh perawi

18-Hadits Mudabaj

٢٧ – وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ عَنْ أَخِهْ … مُدَّبَّجٌ فَاعْرِفْهُ حَقًّا وَانْتَخِهْ

Setiap hadits yang diriwayatkan oleh perawi segenerasi dari saudaranya adalah hadits mudabbaj, maka ketahuilah ini dengan baik

19-Hadits Muttafiq dan Muftariq

٢٨ – مُتَّفِقٌ لَفْظاً وَخَطّاً مُتَّفِقْ … وَضِدُّهُ فِيمَا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ

Hadits yang lafazh (pengucapan) dan khat (tulisan) perawi sama disebut hadits muttafiq, dan kebalikan apa yang kami sebutkan adalah hadits muftariq

20-Hadits Mu'talif dan Mukhtalif

٢٩ – مُؤْتَلِفٌ مُتَّقِقُ الخَطِّ فَقَطْ … وَضِدُّهُ مُخْتَلِفٌ فَاخْشَ الْغَلَطْ

Hadits mu`talif adalah jika hanya khat nama perawi yang sama, dan kebalikannya adalah hadits mukhtalif, maka hati-hatilah jangan salah

21-Hadits Munkar

٣٠ – وَالْمُنْكَرُ الْفَرْدُ بِهِ رَاوٍ غَدَا … تَعْدِيلُهُ لاَ يْحمِلُ التَّفَرُّدَا

Hadits munkar adalah yang perawinya menyendiri dan keadilannya tidak diakui saat menyendiri

22-Hadits Matruk

٣١ – مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انْفَرَدْ … وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَرَدْ

Hadits matruk adalah yang perawinya satu menyendiri dan mereka sepakat atas kelemahannya, sehingga ia tertolak

23-Hadits Maudu'

٣٢ – وَالكَذِبُ المُخْتَلَقُ المَصْنُوعُ … عَلَى النَّبِي فَذلِكَ المَوْضُوعُ

Hadits dusta yang direka-reka dan dibuat-buat atas nama Nabi itulah hadits maudhu’

٣٣ – وَقَدْ أَتَتْ كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ … سَمَّيْتُهَا مَنْظُومَةَ البَيْقُونِي

Sungguh nazham ini seperti mutiara yang tersimpan dan aku menamainya Manzhumah al-Baiquniyyah

٣٤ – فَوْقَ الثَّلاَثِيْنَ بِأَرْبَعٍ أَتَتْ … أَقْسَامُهَا تَمَّتْ بِخَيْرٍ خُتِمَتْ

Berisi 34 bagian yang sempurnya dan ditutup dengan kebaikan.

1-Hadits Sahih

















Jumat, 15 Maret 2024

Albarzanji

لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ. فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُلۡ حَسۡبِيَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ.

الْجَـنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِّمَنْ يُصَـلِّى وَيُسَـلِّمُ وَيُبَارِكْ عَلَيْهِ

 بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِـيْمِ . أَبْتَـدِئُ ألإمْلاَءَ بِاسْمِ الذَّاتِ العَـلِيَّةِ ۞ مُسْـتَدِرًّا فَيْضَ البَرَكَاتِ عَلَى مَا اَنَا لَه وَاَوْلاَه ۞ وَاُثَنِّى بِحَمْدٍ مَّوَارِدُه سَائِغَـةٌ هَنِـيَّةِ ۞ مُمْتَطِأً مِّنَ الشُّكُرِ الْجَمِيلِ مَـطَايَاهُ ۞ وَاُصَلِّىْ وَاُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّـقَدُّمِ وَالأَوَّلِيَّةِ ۞ اَلْمُنْتَقِلِ فِى الْغُرَرِ الْكَرَيْمَةِ وَالْجِـبَاهِ ۞ وَاَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّـبَوِيَّةَ ۞ وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالأَتْـبَاعَ وَمَنْ وَّالاَهُ ۞ وَاسْـتَجْدِيْهِ هِـدَايَةً لِّسُـلُوْكِ السُّـبُلِ الْوَضِيْحَةِ الْجَـلِيَّةِ ۞ وَحِفْظًا مِّنَ الْغَوَيَةِ فِى خِطَطِ الْخَطَإِوَخُـطَاهُ۞ وَاَنْشُرُ مِنْ قِصًّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِىِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيّـَةً ۞ نَاظِمًا مِّنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِحُ بِخُـلاَهُ۞  وَاَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِه الْقَوِيَّةِ ۞ فَاِنَّـه لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِا للهِ ۞

بَعْدُ فَأَقُوْلُ: هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَ اسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ حُمِدَتْ خِصَالُهُ السَّنِيَّةُ 

Lalu aku berkata: Dia adalah junjungan kami Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, dan namanya Shaybat al-Hamd, dan sifat-sifat Sunni-nya terpuji.

 اِبْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرُو بْنُ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يَنْتَمِي الْاِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاهُ 

Ibnu Hasyim bernama Amr bin Abd Manaf dan bernama Al-Mughirah, yang kenaikannya milik Aliyah.

 اِبْنِ قُصَيِّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصَيِّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلَادِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّةِ 

Ibnu Qusayy, dan namanya seorang kolektor, dipanggil Qusayy karena penyelidikannya di negeri terpencil Qudayah.

 إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاهُ

Hingga Tuhan Yang Maha Esa membawanya kembali ke tempat suci yang dihormati dan melindunginya. 

 اِبْنِ كِلَابٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمُ بْنُ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبٍ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَ إِلَيْهِ تُنْسِبُ الْبُطُوْنِ الْقُرَشِيَّةُ

Ibnu Kilab bernama Hakim ibn Murrah ibn Ka'b ibn Luayy ibn Ghalib ibn Fahr, bernama Quraisy, dan kepadanya perut Quraisy disumbangkan. 

 وَ مَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاهُ

Dan yang diatasnya adalah Kanani, karena banyak yang condong ke arahnya dan merasa puas dengannya. 

 اِبْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ ابْنِ إِلْيَاسَ وَ هُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةِ

Ibnu Malik Ibnu Al-Nadr Ibnu Kinana Ibnu Khuzaymah Ibnu Mudarika Ibnu Ilyas, dan dialah orang pertama yang membimbing jenazah menuju Rehabilitasi Haram. 

 وَ سُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَ لَبَّاهُ

Dan dia mendengar Nabi Muhammad SAW, menyebut Tuhan Yang Maha Esa ketika dia masih tertidur. 

 اِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ، وَ هذَا سِلْكٌ نَّظَمَتْ فَرَائِدُهُ بَنَانَ السُّنَّةِ السَّنِيَّةِ

 Ibnu Mudar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan, dan inilah jalan yang pionirnya disusun berdasarkan landasan Sunnah.

 وَ رَفْعُهُ إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَمْسَكَ عَنْهُ الشَّارِعُ وَ أَبَاهُ

 Dan dia membawanya ke Hebron, Ibrahim, saw. Jalan dan ayahnya menjauhkannya darinya.

 وَ عَدْنَانُ بِلَا رَيْبٍ عِنْدَ ذَوِي الْعُلُوْم ِالنَّسَبِيَّةِ 

 إِلَى الذَّبِيْحِ إِسْمَاعِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ نِسْبَتُهُ وَ مُنْتَمَاهُ 

 فَأَعْظِمْ بِهِ مِنْ عِقْدٍ تَأَلَّقَتْ كَوَاكِبُهُ الدُّرِّيَّةُ . وَ كَيْفَ لَا وَ السَّيِّدُ الْأَكْرَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَاسِطَتُهُ الْمُنْتَقَاةُ.

Rabu, 13 Maret 2024

Sholat Tarowih

 1. Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dari Aisyah r.a.

قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرَغَ مِنْ صَلاَةِ اْلعِشَاءِ وَهِيَ الَّتِي يَدْعُو النَّاسُ اْلعَتَمَةَ إِلَى اْلفَجْرِ اِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ مَا بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ. [رواه مسلم]

“Aisyah r.a. berkata: Pernah Rasulullah saw shalat pada waktu antara Isya’, dan Subuh, – yang dikenal orang dengan istilah ‘atamah”, sebanyak sebelas raka’at, yaitu beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat witir satu raka’at.” [HR. Muslim]

2. Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a.

قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ ثَلاَثََ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ وَلاَ يَجْلِسُ فِي شَيْئٍ مِنْهُنَّ إِلاَّ فِي آخِرِهِنَّ. [رواه البخاري ومسلم]

“Aisyah r.a. berkata: Pernah Rasulullah saw shalat malam tiga belas raka’at, beliau berwitir lima raka’at dan beliau tidak duduk antara raka’at-raka’at itu melainkan pada akhirnya.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

3. Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a.

عَنْ عَائِشَةَ حِيْنَ سُئِلَتْ عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثاً [رواه البخاري ومسلم].

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

Nashiruddin al-Albaniy صلاة التراويح

وَصَدَقَ رَحِمَهُ اللهُ فَقَوْلَ الشَّافِعِيَّةُ: “يَجِبُ أَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَإِذَا صَلاَّهَا بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ لَمْ تَصِحُّ”، كَمَا فِي اْلفِقْهِ عَلَي اْلمَذَاهِبِ اْلأَرْبَعَةِ وَشَرْحِ اْلقَسْطَلاَنِي عَلَي اْلبُخَارِي وَغَيْرِهَا خِلاَفُ هَذَا اْلحَدِيْثِ الصَّحِيْحِ وَمَنَافٌ لَقَوْلِ النَّوَوِي بِاْلجَوَازِ وَهُوَ مِنْ كِبَارِ اْلعُلَمَاءِ اْلمُحَقِّقِيْنَ فِي اْلمَذْهَبِ الشَّافِعِي فَلاَ عَذْرَ لِأَحَدٍ يُفْتِي بِخَلاَفِهِ. [صلاة التراويح، ص: 17-18]

“Dan sungguh benar ucapan Imam an-Nawawi rahimahullah itu, maka mengenai pendapat ulama-ulama Syafi’iyyah bahwa wajib salam tiap dua raka’at dan bila shalat empat raka’at dengan satu salam tidak sah, sebagaimana terdapat dalam kitab fiqih mazhab empat itu dan uraian al-Qasthallani terhadap hadis al-Bukhari dan lainnya, hal itu menyalahi hadis (Aisyah) yang shahih itu serta menafikan terhadap ucapan (pendapat) an-Nawawi yang mengatakan hukum boleh (jawaz) itu. Padahal an-Nawawi salah seorang ulama besar ahli tahqiq dalam mazhab Syafi’i, hal itu tidak bisa ditolerir (dibenarkan) bagi siapapun juga berfatwa menyalahi ucapan beliau itu.” [Shalatut-Tarawih, hal 17-18]

Ibnu al-Qayyim al-Jauzi Zadul Ma’ad

وَإِذَا اخْتَلَفَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فَي شَيْئٍ مِنْ أَمْرِ قِيَامِهِ بِاللَّيْلِ، فَاْلقَوْلُ مَا قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا – حَفِظَتْ مَا لَمْ يَحْفَظِ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، وَهُوَ اْلأَظْهَرُ لِمُلاَزَمَتِهَا لَهُ وَلِمَرْعَاتِهَا ذَلِكَ، وَلِكَوْنِهَا أَعْلَمُ اْلخُلُقِ بِقِيَامِهِ بِاللَّيْلِ، وَابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّمَا شَاهِدُهُ لَيْلَةَ اْلمَبِيتِ عِنْدَ خَالَتِهَا (مَيْمُونَةٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا). [زاد المعاد: 1: 244]

“Dan apabila berbeda riwayat lbnu Abbas dengan riwayat Aisyah dalam sesuatu hal menyangkut shalat malam Nabi saw, maka riwayat yang dipegang adalah riwayat Aisyah r.a. Beliau lebih tahu apa yang tidak diketahui Ibnu Abbas, itulah yang jelas, karena Aisyah selalu mengikuti dan memperhatikan hal itu, Aisyah orang yang lebih mengerti tentang shalat malam Nabi saw, sedangkan Ibnu Abbas hanya menyaksikannya ketika bermalam di rumah bibinya (Maimunnah r.a.). [Zadul Ma’ad, 1: 244]

Minggu, 10 Maret 2024

Nadhom Manthiq Sullam Al-Munawwaroh

 بسْمِ اللهِ الرَّحَمَنِ الرَّحِيْمِ

1- الحَمْـدُ لِلَّهِ الَّذِي قَـدْ أَخْـرَجَا    نَتَـائِجَ الفِـكْرِ لِأَرْبَـابِ الحِـجَا
Segala puji bagi Allah yang telah memaparkan hasil pemikirannya kepada para ahli haji.
2- وَحَـطَّ عَنْهُمْ مِنْ سَمَـاءِ العَقْلِ   كُلَّ حِجَـابٍ مِـنْ سَحَابِ الجَهْلِ
Dan Dia turunkan dari mereka dari surga pikiran segala tabir awan kebodohan.
3- حَتَّى بَدَتْ لَهُـمْ شُمُوسُ المَعْرِفَهْ   رَأَوْا مُخَــدَّرَاتِـهَا مُنْكَــشِفَهْ
Hingga matahari pengetahuan menampakkan diri kepada mereka, mereka melihat obat-obatnya terungkap.
4- نَحْمَـدُهُ جَـلَّ عَـلَى  الإِنْعَامِ      بِنِعْــمَةِ الإِيْمَــانِ وَالإِسْـلاَمِ
Puji syukur kami panjatkan kepada-Nya Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat iman dan Islam
5- مَـنْ خَصَّنَا بِخَيْرِ مَنْ قَدْ أُرْسِلاَ   وَخَيْرِ مَـنْ حَـازَ المَقَامَـاتِ العُلاَ
Siapakah yang memilih kami sebagai orang-orang terbaik yang kami utus dan orang-orang terbaik yang mencapai derajat tertinggi?
6- مُحَـمَّدٍ سَيِّـدِ كُـلِّ  مُقْتَفَى        العَـرَبِيِّ الهَـاشِـمِيِّ المُصْـطَفَى
Muhammad adalah penguasa semua jejak Arab Hashemite, Yang Terpilih
7- صَـلَّى عَلَيْهِ اللَّهُ مَـادَامَ الحِجَا    يَخُـوضُ مِـنْ بَحْرِ المَعَانِي لُجَجَا
Semoga shalawat dan sholawat selalu terlimpah padanya, selama haji mengarungi jauh ke dalam lautan makna.
8- وَآلِـهِ وَصَـحْبِهِ ذَوِي  الهُدَى     مَـنْ شُبِّهُـوا بِأَنْجُــمٍ في الِاهْتِدَا
Dan keluarga serta para sahabatnya mendapat petunjuk, yaitu mereka yang diibaratkan bintang dalam petunjuknya.
9- وَبَعْـدُ فَـالمَنْـطِقُ لِلْـجَنَانِ        نِسْبَتُهُ كَـالنَّحْـــوِ  لِلِّسَــانِ
Dan kemudian saya mengaitkan logika dengan langit, sebagaimana tata bahasa dengan lidah.
10- فَيَعْصِمُ الأَفْكَارَعَنْ غَيِّ الخَطَا وَعَـنْ دَقِيقِ الفَهْـمِ يَكْشِفُ الغِطَا
Dia melindungi pikiran dari kesalahan dan menghilangkan tabir dari pemahaman yang akurat.
11- فَهَـاكَ مِنْ أُصُـولِهِ قَوَاعِـدَا     تَجْـمَعُ مِـنْ فُنُـونِهِ فَـوَائِـدَا
Di antara prinsip-prinsipnya terdapat aturan-aturan yang membawa manfaat bagi keseniannya.    
12- سَمَّيْـتُهُ بِالسُّلَّــمِ المُنَـوْرَقِ         يُرْقَـى بِـهِ سَمَـاءُ عِلْـمِ المَنْطِقِ
Saya menyebutnya tangga bercahaya yang naik ke surga logika. 
13- وَاللهَ أَرْجُـو أنْ يَكُونَ خَالِصَا  لِـوَجْـهِهِ الكَـرِيمِ لَيْـسَ قَالِصَا
Demi Allah, semoga beliau ikhlas demi parasnya yang mulia dan tidak memfitnah.
14- وَأَنْ يَكُـونَ نَـافِعًا لِلْمُبْـتَدِي    بِـهِ إِلَــى المُطَـوَّلاَتِ يَهْتَـدِي
Dan itu harus bermanfaat bagi orang yang memulainya dalam situasi jangka panjang dan dibimbing olehnya.

فَصْلٌ فِي جَوَازِ الاِشْتِغَالِ بِهِ

15- وَالخُلْـفُ فِي جَـوَازِ الاِشْتِغَالِ   بِــهِ عَـلَى ثَـلاَثَـةٍ أَقْــوَالِ
Ada tiga pendapat mengenai diperbolehkannya bekerja dengannya.
16- فَابْنُ الصَّـلاَحِ وَالنَّوَاوِي حَرَّمَا  وَقَـالَ  قَـوْمٌ يَنْبَـغِي أَنْ يُعْـلَمَا
Ibn al-Salah dan al-Nawawi menjadikannya suci, dan beberapa orang mengatakan mereka harus diketahui.
17- وَالقَـوْلَةُ المَشْهُـورَةُ الصَّحِيحَهْ   جَـوَازُهُ لِـكَامِـلِ القَـرِيحَـهْ
Pepatah yang terkenal dan benar adalah diperbolehkan untuk seluruh Al-Qur'an.
18- مُمَـارِسِ السُّـنَّةِ  وَالكِتَـابِ       لِيَـهْتَدِي بِـهِ إِلَـى الصَّـوَابِ
 Dia mengamalkan Sunnah dan Kitab untuk dibimbing kepada apa yang benar. 

فَصْلٌ فِي أنْوَاعِ العِلْمِ الحَادِثِ

19- إِدْرَاكُ مُفْـرَدٍ تَصَـوُّرًا عُـلِمْ     وَدَرْكُ نِسْـبَةٍ بِتَـصْدِيقٍ وُسِـمْ
Persepsi tunggal, pengetahuan, dan persepsi dalam kaitannya dengan keyakinan dan tag.
20- وَقَـدِّمِ الأَوَّلَ عِنْـدَ الوَضْـعِ    لِأَنَّــهُ مُقَــدَّمٌ بِـالطَّبْــعِ
Yang pertama diprioritaskan pada saat penempatan, karena sifatnya yang diprioritaskan.
21- وَالنَّظَـرِي مَا احْتَاجَ لِلتَّـأَمُّلِ   وَعَكْسُـهُ هُـوَ الضَّرُورِيُّ الجَلِي
Yang teoretis adalah yang memerlukan kontemplasi, dan kebalikannya adalah yang jelas-jelas diperlukan.
22- وَمَـا بِهِ إِلَى تَصَـوُّرٍ وُصِلْ     يُدْعَـى بِقَـوْلٍ شَـارِحٍ فَلْتَبْتَهِلْ
Dan yang terkandung di dalamnya adalah konsep penghubung yang disebut pepatah penjelas, jadi bersabarlah.
23- وَمَـا لِتَصْـدِيقٍ بِهِ تُوُصِّـلا     بِحُـجَّةٍ يُعْـرَفُ عِنْـدَ العُقَـلاَ
Apa alasan mempercayainya dengan menghubungkannya dengan dalil yang diketahui orang berakal?

فَصْلٌ فِي أَنْوَاعِ الدَّلاَلَةِ الوَضْعِيَّةِ

24- دَلَالَـةُ اللَّفْـظِ عَلَى مَا وَافَقَهْ   يَدْعُـونَـهَا دَلاَلَـةَ المُطَـابَقَـهْ
Mereka menyebut makna kata itu sesuai dengan apa yang mereka sepakati, mereka menyebutnya makna mencocokan.
25- وَجُـزْئِهِ تَضَمُّنًا وَمَـا لَـزِم        فَهْـوَ التِـزَامٌ إِنْ بِعَقْـلٍ التُـزِمْ
Bagiannya adalah inklusi, dan yang diperlukan adalah komitmen jika seseorang berkomitmen dengan alasan.

فَصْلٌ فِي مَبَاحِثِ الأَلْفَاظِ

26- مُسْتَعْمَلُ الأَلفَاظِ حَيْثُ يُوجَدُ إِمَّـا مُـرَكَّـبٌ وَإِمَّـا مُفْـرَدُ
Penggunaan kata-kata yang berbentuk majemuk atau tunggal.
27- فَـأَوَّلٌ مَـا دَلَّ جُزْؤُهُ عَلَـى       جُـزُءِ مَعْنَـاهُ بِعَـكْسِ مَـا تَلاَ
Bagian pertama menunjukkan sebagian maknanya, berbeda dengan bagian berikutnya.
28- وَهْوَ عَلَى قِسْمَيْنِ أَعْنِي المُفْرَدَا  كُلِّـيٌّ اوْ جُـزْئِيُّ حَيْثُ وُجِـدَا
Itu ada dalam dua bagian, maksud saya satu per satu, lengkap atau sebagian, di mana pun mereka ditemukan.
29- فَمُفْـهِمُ اشْـتِرَاكٍ الـكُلِّيُّ         كَـأَسَـدٍ وَعَكْـسُهُ الجُــزْئِِيُّ
Konsep kombinasi yang universal sebagai singa dan kebalikannya yang parsial.    
30- وَأَوَّلاً لِلذَّاتِ إِنْ فِيهَا انْدَرَجْ     فَانْسُـبْهُ أَوْ لِعَـارِضٍ إذَا خَـرَجْ
Pertama, karena hakikatnya, jika ia masuk ke dalamnya, maka atributkanlah padanya, atau untuk sesuatu yang bersifat insidentil, jika ia muncul.   
31- وَالكُلِّيَاتُ خَمْسَةٌ دُونَ انْتِقَاصْ  جِنْسٌ وَفَـصْلٌ عَرَضٌ نَوْعٌ وَخَاصْ
Dan yang universal ada lima, tanpa mengurangi genus dan kelas, tipe dan tipe tertentu.
32- وَأَوَّلٌ ثَلَاثَـةٌ بِـلاَ شَطَـطْ          جِنْـسٌ قَرِيبٌ أَوْ بَعِيـدٌ أَوْ  وَسَطْ
Tiga yang pertama, tanpa elipsis, berada di dekat, jauh, atau di tengah.

فَصْلٌ فِي نِسْبَةِ الأَلْفَاظِ لِلْمَعَانِي

33- وَنِسْبَةُ الأَلْفَـاظِ لِلْمَعَـانِي    خَمْـسَةُ أَقْسَـامٍ بِـلاَ نُقْصَـانِ
Rasio kata terhadap makna dibagi menjadi lima kategori tanpa ada perbedaan.
34- تَوَاطُـؤٌ تَشَـاكُكٌ تَخَالُفُ          وَالِاشْـتِرَاكُ عَكْـسُهُ التَّـرَادُفُ
kolusi, perselisihan, ketidaksamaan, dan lawan dari sinonim adalah sinonim.
35- وَاللَّفْـظُ إِمَّـا طَلَبٌ أَوْ خَبَرُ        وَأَوَّلٌ ثَـلَاثَــةٌ سَتُـذْكَــرُ
Kata itu bisa berupa permintaan atau berita, dan tiga kata pertama akan disebutkan.
36- أَمْـرٌ مَعَ اسْتِعْلاَ وَعَكْسُهُ دُعَا     وَفِي التَّسَـاوِي فَالْتِمَـاسٌ وَقَـعَا

فَصْلٌ فِي بَيَانِ الكُلِّ وَالكُلِّيَّةِ وَالجُزْءِ وَالجُزْئِيّةِ

37- الكُـلُّ حُكْمُنَا عَلَى المَجْمُوعِ      كَـكُلُّ ذَاكَ لَيْــسَ ذَا وُقُـوعِ
38- وَحَيْثُمَا لِكُـلِّ فَـرْدٍ حُكِمَا         فَـإِنَّـهُ كُلِّـيَّةٌ قَــدْ عُلِـمَا
39- وَالحُكْـمُ لِلْبَعْضِ هُوَ الجُزْئِيَّهْ       وَالجُــزْءُ مَعْـرِفَـتُهُ جَـلِـيَّهْ

فَصْلٌ فِي المُعَرِّفاتِ

40- مُعَـرِّفٌ عَلَى ثَلاَثَـةٍ قُسِـمْ         حَـدٌّ وَرَسْـمِيٌّ وَلَفْـظِيٌّ عُـلِمْ
41- فَالحَـدُّ بِالْجِنْسِ وَفَصْـلٍ وَقَعَا      وَالرَّسْـمُ بِالْجِِـنْسِ وَخَـاصَةٍ مَعَا
42- وَنَاقِـصُ الحَدِّ بِفَصْلٍ أَوْ مَـعَا     جِنْـسٍ بَعيِــدٍ لاَ قَـرِيبٍ وَقَـعَا
43- وَنَاقِـصُ الرَّسْمِ بِخَاصَةٍ فَقَـطْ     أَوْ مَـعَ جِنْـسٍ أَبْعَـدٍ قَدِ ارْتَبَطْ
44- وَمَـا بِلَفْـظِيٍّ لَدَيْهِمْ شُـهِرَا        تَبْـدِيـلُ لَفْـظٍ بِرَدِيـفٍ أَشْهَرَا
45- وَشَـرْطُ كُـلٍّ أَنْ يُرَى مُطَّرِدَا      مُنْعَكِـسًا وَظَـاهِـرًا لاَ أَبْعَـدَا
46- وَلاَ مُسَـاوِيًـا وَلاَ تَجَـوُّزَا           بِـلاَ قَــرِينَةٍ بِـهَا تُحُــرِّزَا
47- وَلاَ بِمَـا يُدْرَى بِمَحْدُودٍ وَلاَ       مُشْـتَرَكٍ مِـنَ القَــرِينَةِ خَـلاَ
48- وَعِنْـدَهُمْ مِنْ جُمْـلَةِ المَرْدُودِ       أَنْ تَدْخُـلَ الأَحْكـَامُ فِـي الحُدُودِ
49- وَلاَ يَجُوزُ فِي الحُـدُودِ ذِكْرُ أَوْ     وَجَـائِزٌ فِي الرَّسْـمِ فَادْرِ مَا رَوَوْا

بَابُ القَضَايَا وَأَحْكَامِهَا

50- مَا احْتَمَلَ الصِّـدْقَ لِذَاتِهِ جَرَى  بَيْنَهُــمُ قَضِــيَّةً وَخَــبَرَا
51- ثُّمَ القَضَـايَا عِنْدَهُـمْ قِسْمَانِ      شَـرْطِـيَّةٌ حَمْـلِيَّةٌ وَالثَّـانِـي
52- كُلِّــيَّةٌ شَخْــصِيَّةٌ وَالأَوَّلُ           إِمَّــا مُسَـوَّرٌ وَإِمَّـا مُهْـمَلُ
53- وَالسُّـورُ كُلِّيًّا وَجُـزْئِيًّا يُرَى        وَأَرْبَـعٌ أَقْسَـامُـهُ حَيْثُ جَـرَى
54- إِمَّـا بِكُلٍّ أَوْ بِبَعْـضٍ أَوْ بِلا      شَـيءٍ وَلَيْـسَ بَعْضُ أَوْ شِبْهٍ جَلاَ
55- وَكُلُّـهَا مُوجَـبَةٌ وَسَـالِبَهْ            فَهْـيَ إِذَنْ إِلَـى الثَّـمَانِ آيِـبَهْ
56- وَالأَوَّلُ المَوْضُـوعُ فِي الحَمْلِيَّهْ      وَالآخِـرُ المَحْـمُولُ بِـالسَّـوِيَّهْ
57- وَإِنْ عَلَى التَّعْلِيقِ فِيهَا قَدْ حُكِمْ فَـإِنَّـهَا شَـرْطِـيَّةٌ وَتَنْقَـسِمْ
58- أَيْـضًا إِلَـى شَرْطِـيَّةٍ مُتَّصِلَهْ         وَمِثْـلِهَا شَـرْطِـيَّةٍ مُنْفَـصِلَـهْ
59- جُـزْآهُمَا مُقَـدَّمٌ وَتَـالِـي             أَمَّــا بَيَــانُ ذَاتِ الِاتِّصَـالِ
60- مَـا أَوْجَبَتْ تَـلاَزُمَ الجُزْأَيْنِ         وَذَاتُ الِانْفِصَــالِ دُونَ مَيْــنِ
61- مَـا أَوْجَبَتْ تَنَافُـرًا  بَيْنَهُمَا        أَقْسَـامُـهَا ثَـلاَثَـةٌ فَلْتُـعْلَـمَا
62- مَـانِعُ جَمْعٍ أَوْ خُلُوٍّ أَوْ هُمَا        وَهْـوَ الحَقِيـقِيُّ الأَخَـصُّ فَاعْلَمَا

فَصْلٌ فِي التَّنَاقُضِ

63- تَنَاقُـضٌ خُلْفُ القَضِيَّتَيْنِ فِي      كَيْـفٍ وَصِـدْقُ وَاحِـدٍ أَمْرٌ قُفِي
64- فَـإِنْ تَكُنْ شَخْصـِيَّةً أَوْ مُهْمَلَهْ    فَنَقْـضُهَا بِالـكَيْفِ أَنْ تُبَـدِّلَـهْ
65- وَإِنْ تَكُنْ مَحْصُـورَةً بِالسُّـورِ        فانْقُـضْ بِضِـدِّ سُورِهَـا المَذْكُورِ
66- فََـإِنْ تَكُـنْ مُوجَبَـةً كُلِّـيَّهْ            نَقِيضُهَـا سَـالِبَـةٌ جُــزْئِيَّـهْ
67- وَإِنْ تَكُـنْ سَـالِبَـةً كُلِّـيَّهْ             نَقِيضُـهَا مُـوجَـبَةٌ جُـزْئِيَّـهْ

فَصْلٌ فِي العَكْسِ المُسْتَوِي

68- العَكْـسُ قَلْبُ جُـزْأَيِ القَضِِيَّهْ    مَـعَ بَقَـاءِ الصِّـدْقِ وَالكَـيْفِيَّهْ
69- وَالكَـمِّ إِلاَّ المُـوجَبَ الكُـلِّيَّهْ       فَعَـوْضُـهَا المُوجَـبَةُ الجُـزْئِيَّـهْ
70- وَالعَكْـسُ لاَزِمٌ لِغَيْرِ مَـا وُجِدْ     بِـهِ اجْتِمَـاعُ الخِسَّـتَيْنِ فَاقْتَصِدْ
71- وَمِثْـلُهَـا المُهْمَـلَةُ السَّلْـبِيَّهْ          لِأَنَّهَــا فِـي قُـوَّةِ الجُـزْئِيَّـهْ
72- وَالعَكْـسُ فِـي مُرَتَّبٍ بِالطَّبْعِ      وَلَيْـسَ فِـي مُـرَتَّبٍ بِالوَضْـعِ

بَابٌ فِي القِيَاسِ

73- إِنَّ القِيَـاسَ مِنْ قَضَـايَا صُوِّرَا      مُسْتَـلْزِمًـا بِالـذَّاتِ قَوْلاً آخَرَا
Segala puji bagi Allah yang telah memaparkan hasil pemikirannya kepada para ahli haji.
74- ثُمَّ القِيَـاسُ عِنْدَهُـمْ قِسْـمَانِ       فَمِـنْهُ مَـا يُدْعَـى بِالِاقْـتِرَانِي
Bagi mereka, analogi mempunyai dua bagian, dan sebagian di antaranya disebut konjungsi.
75- وَهْـوَ الَّذِي دَلَّ عَلَى النَّـتِيجَةِ     بِقُـوَّةٍ وَاخْـتَصَّ بِـالحَمْـلِيَّـةِ
Dia adalah orang yang dengan tegas menunjukkan hasil dan spesifik terhadap kampanye tersebut.
76- فَـإِنْ تُـرِدْ تَرْكِـيبَهُ فَرَكِّبَـا             مُقَـدِّمَـاتِـهِ عَـلَى مَـا وَجَبَا
Jika Anda ingin menyusunnya, maka susunlah premis-premisnya sesuai kebutuhan.
77- وَرَتِّـبِ المُقَـدِّمَاتِ وَانْـظُرَا          صَحِيـحَهَا مِـنْ فَـاسِدٍ مُخْتَبِرَا
Menyusun perkenalan dan melihat mana yang benar dan salah, pengujian.
78- فَـإِنَّ لاَزِمَ المُقَـدِّمَـــاتِ             بِحَسَـبِ المُقَـدِّمَـــاتِ آتِ
Oleh karena itu, implikasi premis menurut premis adalah sebagai berikut:
79- وَمَـا مِنَ المُقَدِّمَـاتِ صُغْـرَى       فَيَجِـبُ انْدِرَاجُـهَا فِي الكُبْرَى
Tidak ada satu pun perkenalan yang bersifat minor, sehingga harus dimasukkan dalam perkenalan mayor.
80- وَذَاتُ حَـدٍّ أصْـغَرٍ صُغْـرَاهُمَا       وَذَاتُ حَــدٍّ أَكْبَرٍ كُبْـرَاهُمَا
Dan suku yang sama adalah yang terkecil, dan suku yang sama adalah yang terbesar.
81- وَأَصْـغَرٌ فَــذَاكَ ذُو انْـدِرَاجِ         وَوَسَـطٌ يُلْـغَى لَـدَى الإِنْتَاجِ
Dan yang lebih kecil, yang memiliki jangkauan dan titik tengah yang dihilangkan selama produksi.

فَصْلٌ فِي الأَشْكَالِ

82- الشَّكْـلُ عِنْـدَ هَؤُلاَءِ النَّـاسِ        يُطْـلَقُ عَـنْ قَضِيَّـتَىْ قِيَـاسِ
83- مِـنْ غَيْرِ أَنْ تُعْتَـبَرَ الأَسْـوَارُ        إِذْ ذَاكَ بِالضَّـرْبِ لَـهُ يُشَـارُ
84- وَلِلْمُقَدِّمَـاتِ أَشْكَـالٌ فَقَـطْ       أَرْبَعَةٌ بِحَسَـبِ الحَـدِّ الوَسَطْ
85- حَمْـلٌ بِصُغْرَى وَضْعُهُ بِكُبْرَى      يُدْعَـى بِشَكْـلٍ أَوَّلٍ وَيُـدْرَى
86- وَحَمْلُهُ فِي الكُلِّ ثَانِيـًا عُرِفْ       وَوَضْعُهُ فِي الكُـلِّ ثَالِثًـا أُلِفْ
87- وَرَابِعُ الأَشْكَالِ عَكْسُ  الأَوَّلِ   وَهْيَ عَلَى التَّرْتِيبِ فِي التَّكَـمُّلِ
88- فَحَيْثُ عَنْ هَـذَا النِّظَامِ يُعْدَلُ    فَفَاسِـدُ  النِّظَـامِ  أَمَّـا  الأَوَّلُ
89- فَشَرْطُهُ الإِيجَـابُ فِي صُغْرَاهُ       وَأَنْ تُـرَى كُلِّــيَّةً كُبْــرَاهُ
90- وَالثَّانِ أنْ يَخْتَلِفَا فِي الكَيْفِ مَع   كُلِّيَّةِ الكُبْـرَى لَـهُ شَـرْطٌ وَقَعْ
91- وَالثَّالِثُ  الإِيجَابُ  فِي صُغْرَاهُمَا    وَأَنْ تُرَى كُلِّـيَّةً إِحْــدَاهُمَـا
92- وَرَابِعٌ عَـدَمُ جَمْعِ الخِسَّـتَيْنْ          إِلاَّ بِصُـورَةٍ فَفِيهَــا يَسْـتَبِينْ
93- صُغْـرَاهُمَا مُـوجَبَةٌ جُزْئِـيِّهْ            كُبْــرَاهُمَـا سَالِــبَةٌ كُلِّــيَّهْ
94- فَمُنْــتِجٌ  لِأَوَّلٍ  أَرْبَــعَةُ              كَـالثَّـانِ ثُمَّ ثَالِـثٌ فَسِـتَّةُ
95- وَرَابِـعٌ بِخَمْـسَةٍ قَدْ  أَنْتَجَا          وَغَيْـرُ مَـا ذَكَـرْتُهُ لَـنْ يُنْتِجَا
96- وَتَتْبَعُ النَّتِيْـجَةُ الأَخَسَّ مِـنْ        تِلْـكَ المُقَـدِّمَـاتِ هَكَـذَا زُكِنْ
97- وَهَـذِهِ الأَشْكَـالُ بِالحَـمْلِىِّ         مُخْتَصَّـةٌ وَلَيْـسَ بِالشَّـرْطِـيِّ
98- وَالحَـذْفُ فِي بَعْـضِ المُقَدِّمَاتِ     أَوِ  النَّتِــيْجَةِ   لِعِــلْمٍ   آتٍ
99- وَتَنْتَـهِي إِلَى ضَـرُورَةٍ لِمَـا           مِـنْ دَوْرٍ اوْ تَسَلْـسُلٍ قَـدْ لَزِمَـا

فَصْلٌ فِي القِيَاسِ الِاسْتِثْنَائِيِّ

100- وَمِنْـهُ مَـا يُدْعَى بِالِاسْتِثْنَائِي     يُعْـرَفُ بِالشَّـرْطِي بِـلاَ امْتِـرَاءِ
101- وَهْوَ الَّذِي دَلَّ عَـلَى النَّتِيجَةِ    أَوْ ضِـدِّهَـا بِالفِـعْلِ لاَ بِالقُـوَّةِ
102- فَـإِنْ يَكُ الشَّرْطِيُّ ذَا اتِّصَالِ    أَنْتَـجَ وَضْـعُ ذَاكَ وَضْـعَ التَّالِي
103- وَرَفْـعُ تَـالٍ رَفْعَ أَوَّلٍ وَلاَ          يَلْـزَمُ فِي عَكْسِـهِمَا لِمَا  انْجَلَى
104- وَإِنْ يَكُنْ مُنْفَصِلاً فَوَضْعُ ذَا    يُنْـتِجُ رَفْـعَ ذَاكَ وَالعَكْـسُ كَذَا
105وَذَاكَ فِي الأَخَصِّ ثُمَّ إِنْ يَكُنْ       مَـانِعَ جَمْـعٍ  فَبِوَضْـعِ ذَا زُكِنْ
106- رَفْعٌ لِذَاكَ دُونَ عَكْسٍ وَإِذَا     مَـانِعَ رَفْـعٍ كَانَ فَهْوَ عَكْسُ  ذَا

فَصْلٌ فِي لَوَاحِقِ القِيَاسِ

107- وَمِنْـهُ مَـا يَدْعُونَهُ مُرَكَّبَا           لِكَـوْنِهِ مِـنْ حُجَـجٍ قَـدْ رُكِّبَا
108- فَرَكِّبَـنْهُ إِنْ تُرِدْ أَنْ  تَعْلَمَهْ        وَاقْـلِبْ نَتِيـجَةً بِـهِ مُقَـدِّمَـهْ
109- يَلْـزَمُ مِنْ تَرْكِيبِهَا بِأُخْرَى         نَتِيْـجَةٌ  إِلَـى  هَلُـمَّ  جَــرَّا
110- مُتَّصِلَ النَّتَائِجِ  الَّذِي حَوَى     يَكُـونُ  أَوْ  مَفْصُـولَهَا كُلٌّ سَوَا
111- وَإِنْ بِجُزْئِيٍّ عَلَى كُلِّي اسْتُدِلْ     فَـذَا بِالِاسْتِقْـرَاءِ عِنْـدَهُمْ عُقِلْ
112- وَعَكْسُهُ يُدْعَى القِيَاسَ المَنْطِقِي  وَهْـوَ  الَّـذِي قَدَّمْـتُهُ فَحَقِّـقِ
113- وَحَيْثُ جُزْئِيٌّ عَلَى جُزْئِيْ حُمِلْ  لِجَـامِعٍ فَـذَاكَ تَمْثِـيلٌ جُـعِلْ
114- وَلاَ يُفِيـدُ القَطْـعَ بِالدَّلِـيلِ         قِيَـاسُ الِاسْتِقْـرَاءِ وَالتَّمْـثِيلِ

فَصْلٌ فِي أَقْسَامِ الحُجَّةِ

115- وَحُجَّـةٌ  نَقْلِـيَّةٌ  عَقْلِــيَّهْ           أَقْسَـامُ هَـذِي خَمْـسَةٌ جَلِـيَّهْ
116- خَطَـابَةٌ شِعْـرٌ وَبُرْهَانٌ جَدَلْ      وَخَـامِسٌ سَفْسَـطَةٌ نِلْتَ الأَمَلْ
117- أَجَلُّهَـا البُرْهَـانُ مَا أُلِّفَ مِنْ      مُقَـدِّمَـاتٍ بِـاليَقِـينِ تَقْـتَرِنْ
118- مِـنْ أَوَّلِيَّـاتٍ مُشَاهَـدَات         مُجَــرَّبَـاتٍ مُتَــوَاتِـرَاتِ
119- وَحَـدَسِيَّـاتٍ وَمَحْسُوسَات        فَتِلْـكَ  جُمْــلَةُ  اليَقِيـنِيَّاتِ
120- وَفِـي دَلاَلَـةِ المُقَـدِّمَـاتِ           عَـلَى النَّتِـيجَـةِ خِـلاَفٌ آتِ
121- عَقْـلِيٌّ اوْ عَـادِيٌّ اوْ تَوَلُّـدُ        أَوْ  وَاجِـبٌ  وَالأَوَّلُ  المُـؤَيَّـدُ

خَاتِمَةٌ

122- وَخَـطَأُ البُرْهَانِ  حَيْثُ وُجِدَا       فِـي مَـادَةٍ أَوْ  صُـورَةٍ  فَالمُبْتَدَا
123- فِي اللَّفْظِ كَاشْتِرَاكٍ اوْ كَجَعْلِ ذَا  تَبَـايُنٍ مِثْـلَ الرَّدِيـفِ مَأْخَـذَا
124- وَفِي المَعَـانِي لِالتِبَاسِ  الكَاذِبَهْ     بِـذَاتِ صِـدْقٍ فَافْهَـمِ المُخَاطَبَهْ
125- كَمِثْلِ جَعْلِ العَرَضِي كَالـذَّاتِي     أَوْ نَـاتِجٍ إِحْـدَى المُقَـدِّمَـاتِ
126- وَالحُكْمُ لِلْجِنْسِ بِحُكْمِ النَّـوْعِ     وَجَعْـلُ كَالقَطْـعِيِّ غَيْرِ القَطْعِي
127- وَالثَّانِ كَالخُـرُوجِ عَـنْ أَشْكَالِهِ     وَتَرْكِ شَـرْطِ النَّتْـجِ مِنْ إِكْمَالِهِ
128- هَـذَا تَمَـامُ الغَـرَضِ المَقْصُودِ       مِـنْ أُمَّهَـاتِ المَنْـطِقِ المَحْمُودِ
129- قَـدِ انْتَهَى بِحَمْـدِ رَبِّ الفَـلَقِ     مَـا رُمْـتُهُ مِنْ فَنِّ عِـلْمِ المَنْطِقِ
130- نَظَمَـهُ العَبْـدُ الذَّلِيـلُ المُفْتَـقِرْ      لِرَحْمَـةِ  المَـوْلَى العَظِيمِ المُقْتَدِرْ
131- الأَخْضَـرِيُّ  عَابِـدُ  الرَّحْمَـنِ       المُـرْتَجِـي مِـنْ رَبِّـهِ المَنَّـانِ
132- مَغْفِـرَةً تُحِيـطُ بِـالذُّنُـوبِ           وَتَكْشِـفُ  الغِـطَا عَنِ القُلُوبِ
133- وَأَنْ يُثِيـبَنَا  بِجَنَّـةِ العُــلاَ           فَإِنَّـهُ أَكْــرَمُ مِـنْ تَفَـضَّلاَ
134- وَكُنْ أَخِي لِلمُبْتَدِي مُسَامِـحَا   وَكُـنْ لِإِصْلاَحِ  الفَسَادِ نَاصِحَا
135- وَأَصْلِـحِ الفَسَـادَ بِالتَّـأَمُّـلِ         وَإِنْ  بَـدِيهَـةً  فَـلاَ  تُبَـدِّلِ
136- إِذْ قِيـلَ كَـمْ مُزَيِّفٍ صَحِيحَا      لِأَجْـلِ كَـوْنِ فَهْـمِهِ قَبيِحَـا
137- وَقُلْ لِمنْ لَمْ يَنْتَصِفْ لِمَقْصِدِي العُـذْرُ حَـقٌّ وَاجِـبٌ لِلمُبْتَدِي
138- وَلِبَنِي إِحْـدَى وَعِشْـرِينَ سَنَهْ      مَعْـذِرَةٌ مَقْبُـولَةٌ مُسْتَـحْسَنَـهْ
139- لَاسِيَّـمَا فِي عَـاشِرِ القُـرُونِ        ذِي الجَهْـلِ وَالفَسَـادِ وَالفُتُـونِ
140- وَكَـانَ فِـي أَوَائِـلِ المُحَـرَّمِ          تَأْلِيـفُ  هَـذَا الرَّجَـزِ المُنَظَّـمِ
141- مِـنْ سَنَـةٍ إِحْـدَى وَأَرْبَعِينَ        مِـنْ  بَعْـدِ  تِسْعَـةٍ مِـنَ المِئِينَ
142- ثُمَّ الصَّـلاَةُ وَالسَّـلاَمُ سَرْمَدَا      عَـلَى رَسُـولِ اللهِ خَيْرِ مَنْ هَدَى
143- وَآلِـهِ  وَصَحْبِـهِ  الثِّقَـاتِ         السَّـالِكِـينَ سُبُـلَ النَّجَــاةِ
144- مَا قَطَعَتْ شَمْسُ النَّهَارِ أَبْرُجَا   وَطَلَـعَ البَدْرُ المُنِيرُ فِي الـدُّجَى